Yang Aku Makan Selama di Osaka
"Di Jepang makannya gimana? Hati-hati loh banyak Bebong. Susah gak dapat makanan halal disana?" Sebagian besar pertanyaan teman-temanku adalah soal makanan, selain pertanyaan dingin gak? 🤣.
Berhubung harga makanan di Osaka ini sekitar ¥1000 (Rp. 107.000) sebelum pajak. Gak mungkin lah setiap makan beli diluar. Alhasil yang masih bisa masak sendiri kayak sarapan atau makan malam pasti disempatin masak sendiri.
Bawa Lauk awet dari Indonesia
Pasti kalian fikir aku bawa sartika (sambal teri kacang) & rendang kering kan?. Niatnya sih tadi mau gitu juga tapi dilarang gaes, produk daging dan olahan daging, susu tumbuhan, biji-bijian tidak diperbolehkan masuk ke Jepang. Kawan ku yang bawa Jahe utuh untuk diseduh kalau masuk angin melanda aja ditahan pihak bandara.
Jadi aku bawa Sambal teri kering, sumpia, basreng, sambel saset, saos. Mie instan, sariroti untuk ganjel perut.
Barulah malam hari di hari pertama nyampe setelah letak koper pergi ke mini market terdekat beli beras (Rp 180.000/2kg), mix vegetable, kimchi, pokoknya yang masih akur di lidah.
1. Makan malam hari pertama
Karena makan siang sudah di pesawat. Begitu sampai hotel biar gak ngisep kali dan tepar juga, coba-coba masak nasi pakai beras yang tadi kami beli, udah bayangin makan nasi anget pake sayur bening + sambel. Tapi ternyata adaptor yg dibawa gak cocok jadi makan pop mie + sambel geprek sachet aja untuk emergency
2. Sarapan pagi hari kedua
Setelah kutak-katik barulah rice cooker & panci listrik yang dibawa bisa digunakan walaupun jatuhnya jadi slow cooker lama nian panasnya. Menu makan pagi kami nasi Jepang dengan kimchi, sambal teri, sambal geprek (manusia sambal), sumpia, & sayur. Udah paten itu kan gaes.
3. Makan siang rapel malam hari kedua
Gak sah kalau gak makan ramen ditempat asalnya. Menurut informasi kawan yang sudah dulu kesana. Ramen halal yang enak itu chef nya orang Indonesia.
Jadilah kami makan Halal Ramen Ayam Ya di Dotonbori, Osaka. Dan rasanya beneran enak harganya ¥1.350 (144.450)
4. Sarapan pagi hari ketiga
Tentu saja demi sat set dengan prinsip yang penting perut terisi biar tahan menghadapi suhu dingin dan jalan berkilo-kilo meter. Yang dimakan pagi ini nasi, sambal teri, kimchi, miso soup (setelah scan no pork dkk) sambel geprek.
5. Makan siang jamak takhir malam
Berhubung penginapan masih jauh dan sudah terasa lapar berbekal google , ketemu lagi kedai ramen halal yang chef dan pekerja nya orang Indonesia. Aku pesan chicken rice kari porsi large, enak rasanya kayak sate Padang pakai nasi.
6. Makan pagi hari ke empat
Stok mie instan goreng isi 2 masih ada, beli crab meat Imitation waktu kemarin malam singgah di Family mart. Itulah yang dimakan pagi harinya tentu saja pakai nasi lagi. Wkwkkw butuh energi nih bos.
7. Makan siang jamak takhir malam
Sebagi solusi darurat carilah lawson terdekat dari lokasi, pesan udon dengan tahu goreng. Liat sekeliling gak ada kursi yaudalah ngemper dulu tahan malu biar aja dibilang gak sopan toh gak saling kenal sama turis lain. Warlok nya juga gak marah.
Ini masih di Osaka yaa belum blasakan di Tokyo nya. Masih panjang kawan. Yang pasti behind the scene nya jauh berbeda dari poto gaya-gaya yang diposting. Apalagi moment geret koper naik turun tangga menuju kereta bawah tanah.
Baca juga : isi voucher streaming bisa dapat hadiah