Kyo Rizki Han

Kyo Rizki, Blogger Kuliner Indonesia, Mengulas Cerita Cara Memasak Resep Makanan Khas Indonesia.

Sudahkah Kita Memaafkan Diri Sendiri?

 
gambar dari gugel yee

Pernah gak berada dalam posisi merasa sangat bersalah pada seseorang karena omongan  atau perilaku kita yang tanpa sengaja menyakitkan perasaan?

Aku sedang dalam posisi itu. Itulah mengapa kita sering dilarang berkata – kata kasar saat sedang marah. Bahkan dianjurkan duduk jika marah dalam posisi berdiri dan berwudhu lalu memperbanyak istighfar untuk mengusir setan yang membelenggu.

Aku telah berhasil diperdaya hingga mengatakan perkataan yang membuat saling serba salah saat hendak berkomunikasi. Ini sangat mengganggu hubungan pertemanan yang sudah sangat lama terjalin.

Berawal saat Ia mempercayakan desain undangan pernikahannya pada Aku , tapi ternyata hasil yang Aku buat jauh diluar ekspektasi. selama proses pengerjaan dan revisi  karena komunikasi hanya melalui whats app ditambah mood dan rasa lelah akhirnya hal yang tak diinginkan pun terjadi. (yang biasa sering desain pasti sering merasakan ini) walaupun kalau untuk profesional kerja Aku gak boleh begitu.  Sejak saat itu untuk komunikasi selanjutnya Aku merasa canggung, karena mungkin ia merasa takut membuat Aku marah dan komunikasi tak sesering dan sehangat dulu.

Kalian tau salah satu hal yang paling Aku benci? Nggak tau dan gak peduli sih. Membuat orang lain apalagi orang terdekat kecewa, sakit hati, atau tersinggung karena sikapku adalah hal terburuk.  Walaupun Aku belum tau apa yang sebenarnya Ia rasakan bisa jadi justru lebih buruk. Kekhawatiran yang Aku buat sendiri benar – benar mengganggu hati dan fikiran selama berminggu – minggu bahkan berbulan – bulan.

Bahkan hingga hari akad nikah, Aku dan sahabat kami satu lagi tidak bisa hadir karena kesibukan masing – masing yang tak bisa ditinggalkan. Saat resepsi pun Aku tak sempat ngobrol dengan nya, hanya menyapa sekali saat hendak pamit pulang. Karena kawan – kawan lainnya sudah pulang duluan karena tugas telah selesai.

Sahabat yang dulu selalu mengomel tentang apapun sudah dewasa sekarang, sudah jadi istri orang. Yang kurasakan adalah seperti sudah lepas satu tugas ku mengemong  Ia. Tinggalah satu lagi yang sebenarnya tak terlalu ku kuatirkan karena dia lebih sering menyeruput pahit hidup.

 Baik – baik kalian ya semoga bisa berkumpul di surga kelak.  Mohon Maafkan Aku agar aku bisa memaafkan diri sendiri yang telah mencampuradukkan urusan persahabatan, bisnis, dan perasaan.

Love you …

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Hal yang buatku berusaha menahan diri saat emosi adalah.. Keberantakan selanjutnya yang mengganggu dan enggak perlu, dan karena kadang kupikir, aku mampu lebih menyakitinya kalau kumau tapi lalu apa? Walau hal ini bukan berarti, kita boleh selalu diam ya kan. Kupikir, aku kudu belajar dan belajar bijak mengelola emosi dan mengomunikasikan isi kepala atau isi hati :')

    BalasHapus
  2. Sikap yang bijaksana sini. Thanks

    BalasHapus
  3. Hmm... Bisa jadi juga krna efek ditinggal nikah. Maksudnya bukan status yg jadi jomblonya tinggal diri sendiri, tapi bisa jadi karena sahabat dekat kita itu udah jadi milik orang, sebuah rasa yang berupa cemburu yang seringnya tanpa kita sadari membuat kesal dan badmood. Kita merasa bukan itu masalahnya atau asal muasal perasaan yg kita rasakan, tapi ternyata ia, dan biasanya baru disadari jauh setelah itu. Pengalaman.

    Nah, teorinya sih, kalau marah emang sebaiknya pergi menjauh dari yang si pemicu kemarahan, tenagkan diri dulu. Yang bisa marah tanpa berkata-kata dan tanpa membanting-banting apapun di sekitarnya, alias DIAM... Itu sungguh keren, dan butuh usaha dan emosi yg bnr2 matang.

    Nah, kalau awak sendiri sih, biasanya kalau amarahnya naik, langsung mengingatkan diri pada kejadian yang kayak kyo ceritain tadi. Paling gak, ingatan itu bisa mencegah lidah untuk berulah. Walaulun ingiin kali menuangkannya dalam kalimat yang baik. Tapi ya karena awak sadar kalau berkata2 biasanya tajam, walaupun maksudnya baik, jadi belajar untuk DIAM saat itu.

    Semoga kesalahan yg pernah dilakukan bisa selalu jadi pelajaran buat kita

    Makanya sekarang sedang belajar #bicarabaikbaik, supaya kalau marah dan terkatakan tetap bicara yang baik-baik dan #baikbaikberbicara

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh, kak, maapin si iyik ya. Dia sebenarnya- (harus) pernah nulis begini juga, tapi ga dipublisnya. semoga selalu ada waktu baik untuk kita.

      Hapus
    2. Kok minta maaf padaku pulak dirimu? 😂

      Hapus
  4. terima kasih untukmu kyook. TOLONG selalu sehat dan bahagia ya, jangan buat khawatir. :')

    BalasHapus