Kyo Rizki Han

Kyo Rizki, Blogger Kuliner Indonesia, Mengulas Cerita Cara Memasak Resep Makanan Khas Indonesia.

Benarkah MSG Bikin Bodoh ?



komposisi Kaldu Ayam

Banyak anggapan mucul dimasyarakat terutama kaum ibu-ibu bahwa mengkonsumsi MSG atau Monosodium Glutamat bisa membuat otak bodoh. Sebelum kita membuktikan kebenaranya mari kita telisik kenalan lebih dekat dengan MSG.
Monosodium Glutamat yang lebih dikenal dengan penyedap rasa, vetsin ataupun mecin. Merupakan bahan tambahan makanan yang biasa dibubuhkan untuk memberikan efek rasa lebih lezat. Makanan yang ditambahakan MSG akan terasa lebih nendang dan gurih.  Cita rasa gurih, atau      Umami yang diciptakan berasal dari senyawa glutamat. MSG sendiri merupakan garam yang molekul penyusunnya berupa sodium/natrium (Na) dan glutamat. glutamat merupakan asam amino non esensial yang tidak perlu ditambahkan pada makanan karena dibuat oleh tubuh kita.

Lantas apa fungsi MSG bagi tubuh kita?
Segala sesuatu diciptakan pasti memiliki manfaat. Termasuk glutamat, Glutamat sendiri berperan dalam proses metabolisme tubuh. Perannya sebagai block building pada protein, yaitu bahan baku pembentuk protein. Protein berfungsi sebagai bahan pembangun tubuh mulai dari membentuk sel – sel baru, mengganti sel yang rusak dan lainnya.
Glutamat secara alami terdapat pada hampir semua bahan makanan  seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, daging, ikan dan susu. Pada tahun 1990-an glutamat dibuat dengan mengekstraksi tumbuhan kini glutamat dihasilkan dari ekstraksi fermentasi alami tumbuhan-tumbuhan, seperti lobak, tebu, dan gandum. Pernahkan dengar iklan dengan tag line “dari tetes tebu asli”karena memang salah satu bahan bakunya dari molase tebu.

MSG Aman Bagi Tubuh
Dosis MSG yang direkomendasikan  oleh U.S Food and Drug Administration (FDA) adalah sekitar 30 miligram per berat badan. Misalkan jika berat badan seseorang 50kg, maka dosis MSG yang direkomendasikan sekitar 1,5 gram/hari. ), MSG yang kita makan akan dipecah oleh sistem pencernaan menjadi sodium/natrium (Na) dan Glutamat. Kedua bahan ini akan diubah menjadi jadi ion yang terlibat dalam berbagai macam proses di tubuh.
95% glutamat yang dikonsumsi akan dimetabolisme oleh sel-sel usus halus dan digunakan energi untuk menjalankan pencernaan di usus halus. 5%-nya sebagai pembentuk protein. Kelebihan glutamat akan dikeluarkan lewat urin. Jadi, jika mengkonsumsi glutamat sesuai dosis tidak berlebihan dan dalam jangka panjang maka masih dalam kategori aman.

MSG Bisa Bikin Otak Bodoh?
Pernahkah mengalami pusing – pusing dan mual setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung glutamat? Atau mulut terasa kering dan mudah haus?  Ini disebut Chinese Restaurant Syndrome (CRS). Istilah CRS muncul pertama kali pada sekitar tahun 1968 di Inggris. Dr.  Robert Ho Man Kwok menggatakan kumpulan gejala mual, pusing, lemas dan lainya umum terjadi sekitar 20 menit setelah makan di restoran Chinese sebagai CRS. Ini diakibatkan oleh efek glutamat yang terdapat tidak hanya pada MSG tetapi juga pada bahan makanan lain seperti daging, kacang, jagung, dan kecap seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini karena tubuh yang intolerant terhadap glutamat. Gejala ini sama hal nya seperti orang yang akan mengalami diare setelah meminum susu murni karena intolerant pada laktosa.
Tahun 1960, peneliti dari Washington University menemukan bahwa tikus berusia 2-9 hari disuntikkan MSG dengan dosis 4gram/kg berakibat merusak otak tikus tersebut. Namun penelitian tersebut dianggap tidak valid disebabkan dosis yang diberikan sangat tinggi dibanding dengan ukuran dan usia tikus yang sangat kecil.
Tahun 1970 dilakukan penelitian lanjutan oleh Bazzano, D’Elia dan Olson pada 11 manusia dewasa masing-masing diberikan asupan glutamate sebanyak 100 gr / hari selama 42 hari dan dilakukan pengawasan setiap harinya. Tidak ditemukan perubahan struktur dan fungsi system syaraf pada relawan tersebut.
Kondisi pusing yang dialami seseorang setelah mengkonsumsi makanan ber MSG bisa dikatagorikan sebagi glutamate intolerant, tanpa makanan berMSG pun jika terlalu berlebihan makan makanan tinggi glutamate akan mengalami Chinese restaurant syndrome. Meskipun demikian sebaiknya membatasi dosisnya hsnya 30 mg/kg berat badan dalam  sehari
Bakso Bakar (maksa)

Apabila merasa terlalu banyak mengkonsumsi makan berMSG karena harus membeli makanan di luar sebaiknya berbanyak minum air putih karena glutamat akan larut dan dikeluarkan bersama urin. Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang tinggi antioksidan mampu membuang zat racun dalam tubuh. Lebih baik meluangkan waktu untuk memasak sendiri di rumah agar terhindar dari bahan tambahan makanan yang tidak perlu. juga terjamin kebersihanya.
Sebagai alternatif, untuk memperkuat cita rasa masakan, jika masih ragu dengan MSG bisa diganti dengan menggunakan udang Kecepe, Kaldu yang dibuat sendiri, dan Teri Medan. Selamat mencoba.

#Penulis merupakan Alumni studi Ilmu dan Teknologi Pangan UMSU Medan yang bergiat di FLP Medan.



Posting Komentar

0 Komentar