Split Bill Tidak Memalukan, Justru Mencegah Konflik Pertemanan
![]() |
Dalam gerombolan pertemanan ciwi-ciwi biasa terdiri dari berbagai karakter beragam tapi saling melengkapi satu sama lain. Kalau tidak berguna atau menyebalkan biasa gak akan dikawanin lagi. Konon kalau berkawan selama lebih dari 7 tahun maka mereka akan jadi bestie selamanya itupun kalau masih sefrekuensi atau masih satu visi misi dan saling melembutkan hati.
Split Bill Saat Berlibur
Moment kumpul-kumpul makan Bersama sampai liburan selalu ditunggu. Agar tidak terjadi perpecahan perkara uang, split bill (berbagi tagihan) adalah Solusi. Karena semakin lama pertemanan lillahi ta’ala itu terjalin maka akan semakin terbuka, transparansi, jujur, segan dan kasihan wkwkkw.
Lagian pasti sudah saling tahu sama tahu isi dompet masing-masing kan. Belum lagi kebutuhan pribadi yang sudah berkeluarga, jangan sampai pasangan teman kita melarang dia main lagi sama kita gara-gara istrinya pakai uang belanja rumah tangga.
Apa sebenarnya split bill?
Perkembangan teknologi komunikasi memicu kemunculan istilah baru. Salah satunya adalah istilah split bill yang belakangan populer dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Istilah split bill merupakan metode pembayaran dimana tagihan dibagi rata atau sesuai dengan porsi masing-masing individu. Awal mula istilah ini viral gara-gara aku liat video di sosial media pasangan muda mudi yang split bill ke gebetan ceweknya setelah mereka makan dan nonton. Yang dirasa si cewek tindakan cowoknya tidak gentle karena dia yang ngajak kok bukan dia yang traktir wkwkwk.
Ada juga video cowok yang kirim semua rincian bill selama mereka ngedate saat mereka berantem dan putus. Itu sih urusan mereka yakan udah tau merugikan, belum berpenghasilan kok masih gelem pacaran.
Manfaat Split Bill
Belajar dari pengalaman di atas janganlah sampai hubungan kita yang ‘sempat menjadi sempit’ perkara sangkutan uang atau hutang piutang selepas bersenang-senang.
Aku pribadi setuju dengan berbagi tagihan, apalagi pas pesan makan dia pesan paling banyak dan macam-macam tiba bayar suruh bagi rata. Pingin kusedot ubun-ubun nya sampai lepas arwahnya. Terkecuali memang ada donator yang kali itu lagi banyak rejeki mau berbagi.
Menciptakan keadilan
Keadilan bukan berarti dibagi rata saja tapi disesuaikan berdasarkan porsi dan jumlahnya secara bijaksana. Misalnya beberapa minggu lalu kami berlibur di Villa Berastagi, nah ada yang bawa anggota keluarga istri dan anak. Biar adil setelah ditotal seluruh pengeluaran dibagi seluruh manusianya. Jadi yang bawa anggota tiga orang ya dikali tiga. Soalnya kesian kan yang jomblo jomblo ini kalo biaya dibagi per keluarga bukan per kepala.
Lebih Transparan
Sebaiknya setiap anggota yang uangnya terpakai untuk pembelanjaan logistik, konsumsi, penyewaan tempat bahkan bensin harus pakai bon difoto lalu di share ke kawan yang jobdesctnya ngitungin. Jadi tahu kan uang siapa yang terpakai.
Mengurangi Beban Financial Dan Konflik
Ada kawan kelen tiap kumpul bareng mau nya di traktir terus bahkan kalau dibonceng gak ada inisiatif bayar parkir? Kalau ada mending gak usah dikawanin. Atau kalau memang lagi bokek minimal berkabar “aku gak ikut dulu deh ada agenda lain, atau aku belum gajian” terus bestie yang satunya balas jawab “udah aman pakai uangku dulu” nah kalau si bestie udah bilang gitu minimal kamunya segan dan segera ganti waktu udah gajian. Tapi kalau kamu rasa hanya hal sia sia pemborosan belaka ya mending kurang-kurangi aja nongkrong nya wir.
Pembayaran yang hanya dibebankan satu individu saja, lama-lama dia akan jengah dan merasa dimanfaatkan akhirnya malah memicu konflik.
Cara menghitung split bill
Lantas bagaimana cara menghitung tagihan dan membaginya jika masing-masing individu uangnya terpakai ?
Aku baru tau ternyata banyak aplikasi penyedia cara penghitungan split bill seperti LINE, GOPAY , SPLITWISE, DANA, JENIUS dll. Tapi justru tahu setelah selesai kegiatan dan akhirnya kami hitung secara manual. Hitung-hitung menguji otak yang lemot tapi alhamdulillah adil. Memang paling enak sih kalau liburan donaturnya satu orang yakan selebihnya bisa bayar ke dia.
Waktu liburan halal bihalal kemarin karena direncanakan secara mendadak alhasil harus berbagi tugas. Ada yang booking villa, belanja logistik untuk BBQ, bahan mentah & alat panggang, aku kebagian masak sambal dan buat urap. Di hari H ada yang harus dibeli catat jumlah dan pakai uang siapa.
Sembari pulang semua tagihan kuserahkan ke Panda, orang dia jurusan akutansi biar dia aja lah yang pening.
Duh mana aku gak ngerti rumusnya lagi, intinya sederhananya
Jumlah seluruh pengeluaran biaya kebutuhan : jumlah manusia = biaya / orang
(kalau uang nya ada terpakai tinggal dikurang biaya /orang tadi. Kalau ternyata uang dia yang terpakai lebih dikit dia tinggal bayar sisa selisihnya. Kalau uang dia yang terpakai lebih banyak nanti kalau sudah terkumpul semua uang nya tinggal di transfer balik.
Begitupun bagi kawan yang bawa keluarga, biaya/orang x jumlah anggota keluarganya.
Nah semisal ada singgah ke tempat makan dan masing-masing ada pesan makan minum lalu diduluankan satu orang dulu, nanti tinggal ditambahkan aja jumlah pembelian dia ke jumlah total biaya keluarga masing-masing . Yang penting inget siapa pesan apa.
Penting untuk diingat bahwa split bill tidak selalu cocok untuk semua situasi. Jika ingin membagi tagihan, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan teman atau pasangan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
selamat berlibur.